Saturday, May 2, 2015

Sepak Bola, Budaya dan Sosial (Bagian 2)

munawardismail     1:04 AM    


Tampaknya tidak ada yang tahu persis berapa seluruh suporter sepakbola di dunia. Tapi, tidak diragukan lagi sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak penggemarnya dibandingkan olahraga lain.Terkait sepakbola, orang Brasil memiliki pepatah, "Di desa paling terpencil sekalipun selalu ada dua; gereja dan lapangan sepakbola". Tentu saja, tidak semua desa memiliki gereja, tapi pastinya memiliki lapangan sepakbola.


Hingga kini, tidak ada olahraga yang mendapatkan sambutan paling meriah dan gegap gempita dari masyarakat di berbagai negara dunia selain sepakbola. Untuk itulah tidak sedikit analis yang meyakini bahwa sepakbola bukan sekedar olahraga, tapi sebuah olahraga yang menimbulkan perang, revolusi, dan menjadi perhatian mafia dan para diktator.


Saat ini media massa mulai dari televisi hingga program radio, koran dan majalah serta situs internet dan media sosial berbicara tentang sepakbola. Tampaknya tidak ada isu lain yang bisa menandingi sepakbola bagi kebanyakan masyarakat dunia.

Lalu mengapa bisa demikian Sepakbola mulai gencar memasuki dunia media massa sekitar dekade 60-an dengan berkembangnya beragam sarana media global. Sejak itu, permainan sepakbola memiliki dampak global baik di sektor politik, ekonomi, sosial dan budaya. Media massa menempatkan sepakbola sebagai komoditas ekonomi dan akhirnya menjadi bagian dari ranah politik.


Media bukan hanya menyebabkan terbentuknya interaksi sosial. Tapi lebih dari itu menciptakan sebuah sistem nilai simbolik yang dibentuknya. Permainan sepakbola yang dibentuk oleh tiga faktor struktural; ekonomi Kapitalisme, klub dan media menjadi komoditas besar ditangan ketiganya. Sistem Kapitalisme dengan membenamkan nilai-nilai material dan ekonomi menjadikan olahraga sepakbola lebih sistematik dan terorganisir dalam bentuk sistem klub yang profesional.


Dengan mengubah sepakbola menjadi sebuah nilai sosial, media bukan hanya menunjukkan kekuatannya mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, tapi lebih dari itu memanfaatkan sepak bola yang memiliki daya tarik bagi publik dunia sebagai komoditas ekonomi. Dengan kata lain, media mampu menarik pemirsa, dan tanpa mereka tidak ada media yang bisa melanjutkan kehidupannya. Semakin tinggi pemirsa, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dan kekuatan sebuah media.

Saat ini jutaan penonton pertandingan sepakbola merupakan pemirsa media sekaligus. Sepakbola bagi media terutama televisi memiliki karakteristik khusus yang meningkatkan perhatiannya terhadap permainan olahraga itu. Dengan kata lain, sepakbola memiliki potensi untuk menampilkan peran media di tempat yang tinggi, sehingga sesuai dengan kepentingan ekonomi, politik, budaya tertentu.

Secara umum media berperan sebagai sarana hiburan, perhatian politik, pendidikan, penerangan dan membantu sosialisasi kepada masyarakat.

 Berdasarkan definisi tersebut, permainan sepakbola yang disiarkan melalui media massa seperti televisi merupakan bagian dari upaya mewujudkan tujuan dari definisi media tersebut. Rowe David dalam bukunya "Olahraga, Budaya dan Media" menegaskan bahwa sepakbola memiliki tiga level institusi, simbol dan hubungan dengan media yang sangat erat dalam bentuk interaksi timbal balik.

David meyakini ketiga level tersebut merupakan bentuk dari permainan kekuasaan dan kepentingan ekonomi dan politik antara dua institusi olahraga dan media. Oleh karena itu, ia berkeyakinan bahwa olahraga dan media saling memanfaatkan daya tarik ekonomi dan politik tertentu demi kepentingannya masing-masing.


Saking pentingnya peran media di dunia modern dewasa ini, sejumlah analis mengungkapkan bahwa segala sesuatu saat ini memiliki wajah ganda, satu wajah media, dan yang lain wajah sebenarnya. Misalnya, sepakbola di media dan sepak bola sebenarnya. Untuk itulah televisi menampilkan siaran sepakbola dan berbagai perusahaan memproduksi permainan game sepakbola secara besar-besaran dari duplikasi permainan sepak bola dan berbagai klub terkemuka dunia yang mengubah dunia sepakbola di ranah media.


Di sisi lain, media juga telah memberikan pengaruh terhadap aspek politik, ideologi, sosial dan ekonomi dari sepakbola. Untuk itulah siaran sepakbola yang ditayangkan televisi bukan sepenuhnya masalah tayangan pertandingan olahraga tersebut saja, tapi telah berubah menjadi fenomena lain. Tampaknya semua media menunjukkan adanya pesan yang ingin disampaikan melalui siaran yang ditayangkannya. Tidak hanya itu, media juga memproduksi pesan dan sistem baru yang disampaikan kepada audiensnya.


Selama beberapa dekade terakhir media sangat memainkan peran besar bagi  aspek ekonomis sepakbola, dan menjadikan olahraga tersebut sebagai bisnis yang menghasilkan banyak uang. Kapitalisasi sepakbola merupakan fenomena menarik dewasa ini yang memanfaatkan emosi, hiburan dan juga permainan sepakbola berpadu menjadi sebuah komoditas menguntungkan yang bisa diukur dengan uang dalam jumlah yang sangat besar. Kondisi tersebut semakin menjamur sejak adanya iklan di klub-klub sepakbola. Pengembangan klub raksasa sepakbola dan pentingnya para pemain terkemuka mereka dalam permainan menjadikan olahraga sebagai komoditas yang mampu mengeruk keuntungan begitu besar.


Tayangan siaran pertandingan olahraga relatif membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan program lainnya seperti film dan lainnya. Tapi pendapatan yang diraih dari iklan yang ditayangkan bersama dengan siaran tersebut sangat besar. Inilah alasan mengapa siaran pertandingan sepakbola menjadi perhatian besar bagi media, terutama televisi. Dengan kata lain, sepakbola memiliki fungsi ekonomi yang besar bagi media.


Tampaknya, untuk memahami fungsi sepakbola sebagai komoditas bisnis kita tidak perlu mengerutkan dahi lebar-lebar dengan mengetahui berapa bayaran seorang pemain sepakbola seperti Messi dari iklan perusahaan alat olahraga, atau berapa investasi yang telah ditanamkan untuk klub olahraga terkemuka di Italia. Sebab secara sederhana kita menyaksikan tayangan iklan yang bertubi-tubi ketika siaran sepakbola ditayangkan.


Sepakbola juga bisa dilihat dari aspek lain. Salah satu aspek sepakbola adalah penentuan siapa tuan rumah penyelenggaranya. Dengan kata lain, setiap masyarakat yang terlibat dalam hiruk-pikuk sepakbola memandang aspek politik, ekonomi dan sosial sepakbola bagi sebuah masyarakat dengan masyarakat tidaklah sama.

Untuk memahami pentingnya sepakbola kita melihat pentingnya tuan rumah penyelenggara sepak bola dunia yang kali ini digelar di Brasil. Mengapa fenomena sepakbola menjadi salah satu aspek budaya terpenting dunia saat ini. Sepakbola dewasa ini berganti menjadi sebuah bahasa kolektif publik dunia. Sepakbola menjadi sebuah bahasa global yang memiliki aturan bahasa dan istilah dengan ketentuan internasional.

Meski demikian tidak boleh dilupakan bahwa sepakbola juga merupakan fenomena lokal. Sebab seluruh aspek politik, ekonomi dan sosial yang ada didalam sepakbola juga dipengaruhi oleh fenomena lokal. Sejatinya, sepakbola merupakan sebuah olahraga yang semakin berkembang dan melewati fungsinya sebagai hiburan dan menembus batas kehidupan sosial, ekonomi, politik masyarakat suatu negara.


Begitu banyaknya warna dari aspek ekonomi, budaya dan politik mengenai sepakbola, lalu apa sepakbola itu sendiri? Jawabannya kembali kepada bagaimana kita menilai sepakbola, dan cara pandang kita terhadap olahraga ini.

Dalam pandangan seorang revolusioner seperti Che Guevara, sepakbola bukan sebuah permainan olahraga saja, tapi sebuah senjata revolusi. Dan seorang penulis seperti Albert Camus berujar lirih, "Seluruh apapun mengenai diriku tentang moral dan komitmen, semua berutang kepada sepakbola!"

Sumber: IRIB Indonesia/PH

0 comments :


About us

FAQ's

FAQ's

© 2011-2014 TABABOLA. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .